French Quarter Hotel Group Perluas Jaringan dengan Pembukaan Properti Baru di Destinasi Strategis

Dalam upaya memperkuat posisinya sebagai salah satu operator hotel terkemuka di kawasan Asia Tenggara dan kawasan pesisir populer, French Quarter Hotel Group (FQHG) mengumumkan ekspansi besar-besaran melalui pembukaan sejumlah properti baru di destinasi strategis. Langkah ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang perusahaan untuk menangkap peluang dari meningkatnya minat wisatawan pasca-pandemi, terutama di lokasi-lokasi dengan potensi pariwisata tinggi.

Fokus pada Destinasi Premium dan Berkelanjutan

French Quarter Hotel Group tidak hanya memperluas secara kuantitas, tetapi juga memperhatikan kualitas dan keberlanjutan dalam setiap proyek barunya. Properti-properti baru yang akan dibuka berlokasi di daerah dengan daya tarik alam yang kuat, aksesibilitas tinggi, serta potensi ekonomi lokal yang mendukung.

Beberapa destinasi unggulan yang menjadi fokus ekspansi antara lain:

  • Bali, Indonesia – Dengan pembukaan FQ Sanctuary Uluwatu, sebuah resort butik mewah dengan konsep eco-luxury.
  • Phu Quoc, Vietnam – Peluncuran FQ Oceanic Villas, yang menawarkan pengalaman vila pribadi dengan pemandangan laut langsung.
  • Langkawi, Malaysia – Perluasan portofolio dengan FQ Rainforest Retreat, menggabungkan kemewahan dan konservasi alam.
  • Canggu dan Nusa Dua – Dua tambahan properti urban-lifestyle yang menyasar pasar milenial dan digital nomad.

Strategi Ekspansi: Lokasi, Desain, dan Pengalaman Tamu

1. Pemilihan Lokasi yang Cermat

FQHG melakukan analisis mendalam terhadap tren pariwisata, konektivitas transportasi, dan potensi pertumbuhan ekonomi lokal sebelum memutuskan lokasi baru. Faktor-faktor seperti:

  • Ketersediaan akses udara internasional
  • Infrastruktur pendukung pariwisata
  • Daya tarik budaya dan alam
  • Kebijakan pemerintah terhadap investasi asing di sektor pariwisata

menjadi pertimbangan utama dalam pemilihan lokasi.

2. Desain Arsitektur yang Otentik dan Berkelanjutan

Setiap properti baru dirancang dengan memperhatikan konteks budaya lokal dan lingkungan sekitar. Kolaborasi dengan arsitek lokal dan penggunaan material ramah lingkungan menjadi prinsip inti dalam setiap proyek.

Beberapa elemen desain unggulan:

  • Penggunaan bahan lokal (kayu, batu, anyaman tradisional)
  • Integrasi dengan alam – atap hijau, taman vertikal, dan pencahayaan alami
  • Sistem pengelolaan energi dan air berbasis teknologi hijau

3. Fokus pada Pengalaman Tamu yang Personal

French Quarter Hotel Group menekankan pentingnya guest experience yang unik dan personal. Setiap properti menawarkan program eksklusif seperti:

  • Tur budaya lokal bersama pemandu komunitas
  • Kelas memasak tradisional
  • Meditasi dan wellness retreat
  • Program kerja sama dengan seniman dan pengrajin lokal

Investasi dan Kemitraan Strategis

Ekspansi ini didukung oleh kemitraan dengan investor regional dan global, termasuk dana real estat dari Singapura dan Timur Tengah. Selain itu, FQHG juga menjalin kerja sama dengan operator teknologi perhotelan untuk meningkatkan efisiensi operasional melalui sistem manajemen berbasis AI dan digital check-in.

Proyeksi Pertumbuhan 2024–2026

20243$45 juta350
20255$80 juta600
20264$120 juta500

Komitmen terhadap Keberlanjutan dan Dampak Sosial

Selain pertumbuhan bisnis, FQHG menegaskan komitmennya terhadap tanggung jawab sosial dan lingkungan. Melalui inisiatif “Green Quarter Initiative”, perusahaan berkomitmen untuk:

  • Mengurangi emisi karbon hingga 40% pada 2030
  • Menerapkan zero single-use plastic di semua properti pada 2025
  • Mendukung 10.000 pelaku UMKM lokal hingga 2027 melalui program kemitraan

“Kami tidak hanya membangun hotel, kami membangun komunitas,” ujar Marie Dubois, CEO French Quarter Hotel Group. “Setiap properti baru adalah janji untuk pariwisata yang lebih inklusif, berkelanjutan, dan bermakna.”


Penutup: Masa Depan Pariwisata yang Lebih Hijau dan Inklusif

Dengan pembukaan properti baru di destinasi strategis, French Quarter Hotel Group tidak hanya memperluas jejak bisnisnya, tetapi juga menegaskan posisinya sebagai pelopor pariwisata berkelanjutan di kawasan Asia Pasifik. Di tengah persaingan yang semakin ketat, FQHG membuktikan bahwa pertumbuhan bisa berjalan seiring dengan kepedulian terhadap lingkungan dan masyarakat lokal.

Ekspansi ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi pelaku industri pariwisata lainnya untuk mengadopsi model bisnis yang lebih bertanggung jawab, sekaligus memberikan pengalaman tak terlupakan bagi para tamu dari seluruh dunia.